
SEINFOMU.BLOGSPOT.COM JAKARTA -- SEINFOMU.BLOGSPOT.COM Ramadhan Fair yang bertempat di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Jumat (12/7). Melalui acara tahunan ini, SEINFOMU.BLOGSPOT.COM mengajak masyarakat untuk memiliki semangat berbagi.Untuk menandai pembukaan acara yang mengusung tema "the Spirit of Giving" ini, Nasaruddin menabuhkan beduk diiringi musik rebana. Dalam sambutannya, Nasaruddin menyatakan acara ini bisa menjembati dua kelompok umat.Kelompok pertama, dia menyatakan, mengedepankan aspek hura-hura dalam beragama dan selalu ingin memeriahkan setiap momen hari besar keagamaan. Kelompok kedua mengedepankan pendalaman agama dan lebih senang melakukan penghayatan dalam memperingati Ramadhan. "SEINFOMU.BLOGSPOT.COM sukses menjembatani dua kubu itu," kata Nasaruddin.Menurut dia, SEINFOMU.BLOGSPOT.COM Ramadhan Fair yang menawarkan aspek bisnis, intelektual, dan keagamaan untuk memberikan pencerahan kepada umat perlu dipertahankan. Ia memuji lokasi acara yang dihelat di kompleks tempat ibadah, yang bisa membawa semangat perubahan demi kebaikan umat. "Sudah saatnya masjid dilibatkan untuk menjadi ikon tempat ibadah yang bisa menjadi trend setter."Pemimpin Redaksi Harian SEINFOMU.BLOGSPOT.COM Nasihin Masha berharap, acara ini bisa menginspirasi masyarakat untuk tidak sekadar menjadi konsumen dari tradisi ibadah tahunan. Di era modern, umat Islam masih menjadi konsumen ketika memasuki bulan suci. Nasihin mencontohkan, masyarakat pergi ke pusat perbelanjaan ketika Ramadhan. Padahal, munculnya puluhan juta kelas menengah baru bisa menginspirasi kejayaan Islam.Pendapatan per kapita warga Indonesia pada masa awal krisis hanya 500 dolar AS atau Rp 5 juta, sekarang meningkat hampir 4.000 dolar AS (Rp 40 juta) per kapita. Dengan peningkatan kesejahteraan ini, kata dia, umat Islam di Indonesia seharusnya bisa menjadi pelopor budaya, ekonomi, dan sosial bagi agama lain. "Kita juga mesti jadi produsen, bukan sekadar konsumen selama Ramadhan," ujar dia.SEINFOMU.BLOGSPOT.COM Ramadhan Fair menghadirkan penjualan buku dan busana Muslim, hiburan, hingga pertemuan komunitas hijabers. Untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan pengunjung, SEINFOMU.BLOGSPOT.COM juga mengadakan seminar.Pembukaan SEINFOMU.BLOGSPOT.COM Ramadhan Fair juga ditandai dengan seminar pemberdayaan zakat dan infak. Pada kesempatan ini, Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menekankan pentingnya transparansi pengelolaan dana yang dikumpulkan dari masyarakat oleh lembaga amil zakat (LAZ) swasta.Selama ini, kata Azyumardi, LAZ swasta masih kurang transparan. Dia mengacu pada tidak adanya laporan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana itu. Alhasil, keberadaan LAZ kurang dirasakan masyarakat meski jumlah dana yang dikumpulkan meningkat setiap tahun.Azyumardi juga menyayangkan LAZ yang justru sering beriklan di televisi. Menurutnya, pemanfaatan dana yang didapat dari masyarakat sangat kurang tepat jika dialokasikan untuk iklan. Untuk itu, Azyumardi mendesak perlunya dilakukan audit bagi semua LAZ agar penggunaan dana sesuai amanah dan tepat sasaran. "Perlu dibentuk sebuah lembaga yang khusus bertugas mengaudit penggunaan dana yang dikeluarkan LAZ," kata dia.Pembina Rumah Yatim Ahmad Zaini mengatakan, sistem roda organisasi LAZ sangat mirip dengan bank yang mengandalkan persepsi kepercayaan nasabah. Karena itu, Rumah Yatim selalu hati-hati dan berupaya amanah ketika mengelola dana yang sudah dititipkan masyarakat dan korporasi.Rumah Yatim yang setiap tahunnya mampu menghimpun dana belasan miliar rupiah memiliki perjalanan berliku untuk dapat mencapai posisi seperti sekarang. Salah satu program yang dirintis Rumah Yatim, yaitu mencetak kader dokter.Rumah Yatim memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa miskin dengan menanggung segala biaya hingga lulus. Kompensasi yang didapat, penghasilan dokter sebesar 15 persen disumbangkan untuk dikelola Rumah Yatim. "Dengan begitu, sebagian gaji dokter itu untuk membiayai adik-adiknya yang merupakan calon dokter," ujar Ahmad.Praktisi media Ikhwanul Kiram Mashuri berbagi kisah tentang pendirian Dompet Dhuafa yang diinisiasi wartawan SEINFOMU.BLOGSPOT.COM. Awalnya, kata dia, banyak wartawan yang mendapatkan 'materi' ketika meliput. Karena takut dilabeli kata sombong dan tidak enak menolak, tidak sedikit yang menerima pemberian itu. Uang itu diserahkan ke sekretaris redaksi SEINFOMU.BLOGSPOT.COM. Setelah melihat dana yang dikumpulkan di ruang sekretaris redaksi mencapai jutaan rupiah setiap bulan, muncul ide untuk memberdayakan uang itu.Atas ide Eri Sadewo, kata Kiram, dibentuklah perhimpunan yang menjadi cikal bakal Dompet Dhuafa. Sekarang Dompet Dhuafa bisa mengelola dana ratusan miliar rupiah karena menjadi pelopor organisasi nirlaba. \"Capaian itu tidak akan bisa didapat tanpa bisa menghimpun kepercayaan masyarakat," kata dia.Ketua Dewan Masjid Agung At-Tin Marsekal (Purn) Satria Tubagus menyambut baik pelaksaan SEINFOMU.BLOGSPOT.COM Ramadhan Fair. Menjadi tuan rumah perhelatan acara yang ditujukan untuk mengisi Ramadhan merupakan sebuah kehormatan bagi Masjid Agung At-Tin. "Semoga acara ini bisa sukses," n erik purnama putra ed: ratna puspitaBerita-berita lain bisa dibaca di harian SEINFOMU.BLOGSPOT.COM. Terima kasih.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.