Hi, guest ! Welcome to Seinfomu. | Lowongan CPNS | Ebook CPNS | Register | Sign In

Minggu, 14 Juli 2013

Lewat Kolang Kaling Bogor, Keluarga Berlebaran


BOGOR (Pos Kota) - Bulan puasa menjadi momen keberkahan bagi para pedagang makanan khas Ramadhan. Sebut saja kolang-kaling, cingcau, timun suri dan sebagainya.


Memasuki lima hari puasa, pedagang kolagn-kaling sudah menjamur di sejumlah pasar dan tempat keramaian di Bogor.


Mustafa,64, misalnya, pedagang yang beroperasi di Pasar Anyar, Bogor ini mengaku sengaja berjualan sejak hari pertama puasa. "Karena sudah pasti akan banyak peminatnya. Apalagi kalau semakin menuju akhir Ramadhan, pembeli kolang-kaling dan berbagai makanan yang biasa digunakan untuk menu takjil, akan semakin meningkat," ujarnya .


Saat ini, kata Mustafa, harga untuk berbagai bahan makanan yang biasa dicampur dengan kolak atau es buah ini, masih relatif stabil. Harga cingcau dipatok Rp 3 ribu, sementara kolang-kaling dibanderol Rp 12 ribu sampai Rp15 ribu per Kg. "Harga kolag-kaling akan terus naik hingga menjelang Idul Fitri," kata pedagang yang sudah belasan tahun berjualan di Pasar Kebon Kembang itu.


Pedagang lainya Jumana, mengaku setiap Ramadhan penikmat kolang-kaling tak pernah sepi, bahkan cenderung naik. Sebab itu dia lebih mengkhusukan berdagang kolang-kaling yang diproduksi dengan mengambil buah aren ini.


"Biasanya berdagang kolang-kaling sejak Ramdhan hingga Lebaran. Ramadhan kali ini, saya sudah siapkan modal Rp 6,4 juta," akunya.


Dari modal sebesar itu biasanya dia mendapat keutunngan dua kali lipatnya. Seperti Ramadhan tahun lalu dia meraih keuntungan sampai Rp 7 jutaan setelah dipotong sewa tempat dan biaya operasional lainnya. "Lumayan buat Lebaran anak-anak dan istri," katanya. ( iwan/d)


Tesk gambar; Jumana, pedagang kolang-kaling memanfaatkan momtetun Ramadhan buat mengais rejeki. (iwan)


Share this article now on :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.