Reporter : Moch. Andriansyah

Aksi turun ke jalan yang dilakukan massa pendukung bakal calon gubernur dan wakilnya, baik sebelum maupun saat pelaksanaan pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, yang digelar hari ini (14/7), membuat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur prihatin.Khususnya aksi dari anggota dan pengurus Badan Otonom (Banom) NU, yang seolah memposisikan diri sebagai partai politik (Parpol). Seperti yang terlihat hari ini di Kantor KPU Jawa Timur di Jalan Tenggilis No 1 Surabaya.Selain massa dari Pemuda Pancasila, yang menuntut KPU netral dan mencoret nama pasangan Khofifah Indar Parawansah-Herman S Sumawiredja (BerKah), massa dari Muslimat NU yang merupakan Banom NU juga menggelar aksi istighosah agar BerKah lolos.Rois syuriah PWNU Jawa Timur, KH Miftahul Achyar saat dikonfirmasi menilai, sebagian Banom NU telah memposisikan diri sebagai Parpol. "Yah, rupanya Banom-Banomnya NU sudah banyak yang memposisikan sebagai Parpol secara vulgar. Banyak tugas strategis (amar makruf nahi munkar) yang simpatik dan yang seharusnya diprioritaskan. Kami imbau pada elit-elit tokoh di balik layar agar bisa mengendalikan," tegas Kiai Miftah, Minggu (14/7) petang.Nanti, lanjut pengasuh Ponpes Miftahus Sunnah itu, yang kebagian getahnya atau cuci-cuci piring NU juga. "NU tidak alergi terhadap gerakan politik menuju Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur. Modelnya bagaimana? Tidak lain semua komponen Aswaja harus duduk bersama dengan sabar," harap sang kiai.Hal senada juga diungkap Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah juga prihatin atas aksi Muslimat NU. Dia menganggap aksi dukung-mendukung itu sudah terlalu jauh memasuki wilayah politik praktis dan melanggar Khittah NU."Aksi dukung mendukung dalam Pemilukada itu boleh, tapi jangan sampai membawa nama NU secara organisasi. Sebab NU secara organisasi, telah mengintruksikan warganya untuk bersikap netral," tegas pengasuh Ponpes Zainul Jasan Genggong, Probolinggo tersebut.Diberitakan sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut jelang pleno (putusan) KPU Jawa Timur terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013, massa Muslimat dan Fatayat NU ikut menggelar aksi mendesak supaya Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa diloloskan menjadi salah satu pasangan calon peserta Pilgu yang akan digelar pada 29 Agustus 2013.Bahkan KH Sholahuddin Wahid Sabtu kemarin, sampai memberanikan diri mendatangi KPU Jawa Timur untuk memberikan preassure supaya agar KPU bertindak adil dan sesuai aturan. Dan hingga malam ini, para pendukung Bunda Muslimat ini masih menggelar istighosah di Kantor KPU Jawa Timur.Sementara itu, lima Komisioner KPU masih menggelar pleno di lantai dua Kantor KPU. Namun, berdasarkan informasi di Kantor KPU Jawa Timur, sejak sore tadi, rapat pleno sudah menghasilkan keputusan akan meloloskan pasangan BerKah dan akan mengumumkannya usai rapat pleno.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.